|
Wiwi (Ayah Wi) |
Suatu
malam (29/5/13) di Kuala Simpang, aku mengumpulkan beberapa rekan sesama
pekerja seni. Aku banyak mendengar dari mereka tentang keterbatasannya
berekspresi dalam beberapa tahun terakhir, terutama dari Wiwi, pemain keyboard yang sudah lama vakum. Aku banyak
bertanya kepada para pekerja seni senior itu, namun mereka kehabisan
argumentasi tentang kondisi. Dari jawaban yang aku terima, mereka terkesan
kehilangan harapan dalam menjalankan aktivitasnya untuk berkarya. Dalam dialog
malam itu aku memberanikan diri untuk mengusul bentuk kelompok kerja seni dalam
komunitas legal. Satu ungkapan yang aku lontarkan malam itu, “tidak memiliki harta itu hal biasa, namun
tidak memiliki harapan di atas luar biasa”. Ungkapan guyon itu disambut
gembira oleh rekan-rakan baruku itu.
|
Usai makan malam bersama, 29 Mei 2013 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar