Di Antara Generasi |
Razuardi Ibrahim dalam apresiasi kepada anak-anak Paud Tamiang 22 Juli 2013 |
Senin, 22 Juli 2013 ini juga merupakan hari ceria bagi anak TK dan Paud di Aceh Tamiang. Betapa tidak, mereka berkumpul di halaman, teras, ruang kerja Ibu PKK Aceh Tamiang untuk mengikuti lomba mewarnai dan menggambar dalam rangka memperingati Hari Anak Se-dunia. Lebih dari tiga-ratusan orang, jumlah anak-anak yang datang untuk unjuk bakat di pagi itu. Aku diajak masuk oleh beberapa guru untuk memeriksa ruangan tempat anak-anak yang lagi asyik menggambar sambil duduk di lantai. Ada seorang anak laki-laki usia Paud yang aku hampiri, karena terkesan mandeg rada termenung dalam tanya. Aku tegur anak itu sambil mengusap kepalanya, lantas dia menyambut dengan pertanyaan, "warna sepatu apa pak?," tanyanya penasaran. Lantas aku balik bertanya, "anak suka warna yang mana?," tanyaku membuka kebingungannya. "Oren ini boleh?," tanyanya sambil memegang pensil warna oranye. "Ada sepatu berwarna oren?," tanyaku kembali kepada anak cerdas itu. "Ada," katanya. "Ya, silahkan," jawabku diikuti dengan gerakannya yang lancar mewarnai kembali, setelah beberapa saat terhambat dengan jebakan pola pikir bahwa sepatu harus berwarna hitam. Setelah itu aku juga termenung memikirkan nasib anak itu yang tidak selesai karyanya, hanya karena terjebak suatu tradisi ke-harusan, ke-mestian dan lain sebagainya, terlebih lagi dalam hal sepele, yakni warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar