Senin, 04 Maret 2013

AWAL KHAMAR PABRIKAN


Awal Khamar Pabrikan

Aku teringat tentang awal maraknya anak-anak muda di Banda Aceh menenggak minuman keras atau khamar. Sebelumnya, memang aku sering terdengar orang-orang meminum tuak yang biasa dalam bahasa Aceh diistilahkan dengan ie jok masam atau air nira asam. Namun khamar tradisional ini kurang populer di kalangan anak muda, tanpa aku tahu alasannya. Pada tahun 1972, di mana-mana terlihat poster atau selebaran orang kuat yang berdiri di samping botol bertuliskan Anggur Obat Vigour. Beberapa kawan sekelasku sering mengajak kumpul uang jajan untuk membeli minuman itu dengan harapan bisa berotot seperti di reklame. Rasanya seperti air tape, hangat alkohol ringan. Tidak terlalu lama, Anggur Obat Vigour terkenal hingga ke pelosok desa di Aceh, berkat promosi dengan mobil-mobil kecil yang bergambar obat kuat di seluruh dindingnya. Apalagi mobil-mobil itu dilengkapi dengan microfon yang selalu menyiarkan manfaat Anggur Obat Vigour berikut hadiahnya. Pada tahun 1973 muncul produk lain sebangsanya, yakni Viat Sing yang juga ramai dibicarakan kawan-kawanku di berbagai tempat, tanpa lupa mengajak untuk mencoba produk obat pembentuk otot tubuh tersebut. Pada tahun 1974, di Blang Padang, tempat biasa keramaian diadakan di Banda Aceh, muncul lagi promosi produk obat lain, yakni Anggur Tonic Si Agogo. Di Tahun itu aku telah menduduki kelas I SMP yang tentunya telah menemukan teman berbeda. Pada setiap jam istirahat, kawan-kawanku selalu berdiskusi tentang minuman baru itu. Di tahun 1975 hingga selanjutnya, anak-anak muda di Banda Aceh biasa dengan mengenal produk khamar pabrikan, seperti Asahi Beer, Beer Bintang, Doble Cat, Kamput, Stevensons, dan beberapa yang lain. Pada tahun 1978, tatkala aku telah duduk di kelas II SMA, menyaksikan rekan-rekanku tak sadarkan diri setelah pulang dari tepi kali Aceh, tempat orang-orang menjual berbagai khamar, merupakan keseharian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar