Kamis, 21 Maret 2013

PASAR PAGI KUALA SIMPANG

Razuardi Ibrahim  dan Rachmat di Pasar Kuala Simpang, 200313
Pagi, Rabu (20/03/13), aku dan Rachmat diperintahkan Bupati Hamdan Sati untuk meninjau pasar pagi Kuala Simpang. Banyak laporan yang disampaikan beberapa pedagang perempuan di sana. Aku, Rachmat, Bang Syarif dan Bang Adek berkeliling ke seluruh areal pasar yang memang sudah tertata. Pedagang di tempat itu mengharapkan kepada kami agar pasar dibersihkan dari sampah yang berserakan. Lalu seorang wanita penjual sayur di lantai dua mengusung protes kepadaku, "masak kami saja yang jualan di sini, orang-orang lain dibiarkan jualan di bawah," katanya sambil memperlihatkan banyak lapak kosong di sekitarnya. "Mana mungkin laku dagangan kami di sini," keluhnya kepadaku. Selanjutnya, beberapa pedagang pria juga mengeluh tentang lantai lorong-lorong yang rusak tanpa perbaikan. Tidak cukup dengan keluhan itu, mereka juga berharap agar adanya toilet yang representatif di tempat keramaian itu. Para pembeli-pun memiliki keluhan tersendiri terkait kondisi areal pasar, "pasar ini sudah kumuh sejak lama," ungkap seorang ibu muda di sela ke-asyikan menawar ikan segar.
Pintu gerbang pasar pagi, 200313

Menurut pengamatanku, areal itu cukup baik, terindikasi dari daya tampung pedagang kecil dalam jumlah yang relatif besar. Namun beberapa keluhan yang disampaikan beberapa pedagang dan pembeli bukanlah hal luar biasa, meskipun tidak layak untuk diabaikan. Aku dan Rachmat mencari warung kopi untuk rehat dan menyimpulkan keadaan seputar pasar tersebut. Kami mencoba mengungkap kondisi sebagaimana informasi yang kami terima dan saksikan. 
Suasana pasar pagi
Kuala simpang, 200313
Persoalan pertama, yakni permasalahan manajemen pengelolaan pasar yang lebih menuntut pembenahan dalam pengaturan orang-orang berjualan. Kedua, meliputi pemenuhan prasarana pendukung kinerja pasar yang dalam hal ini lebih berorientasi kepada penyediaan prasarana-sarana sanitair, seperti WC, bak sampah, air bersih, saluran dan lain sebagainya. Ke-tiga, sentuhan artistik yang meliputi penciptaan daya tarik pasar baik di gerbang masuk maupun penutupan ruko bertingkat dengan gambar atau iklan menarik pada bahagian tertentu yang memberi kontribusi terhadap kesan kekumuhan. Ke-empat, yakni pembenahan sistem penghawaan dan pencahayaan.  

2 komentar:

  1. Assalamualaikum, aku senang dan bangga melihat alumni FT Unsyiah terus menerus memikirkan hasrat masyarakat dipasar kabupaten dan tradisional yang seharusnya para insinyur berinfaq merancang kembali pasar yang nyaman,bersih,manusiawi berpihak kepada UKM.sama layanan kita seperti merancang mal yang indah dan megah.Kalian berdua harus melibatkan Jurusan Arsitekturnya Izziah
    merupakan PR dosen dan mhsnya dlm agenda pengabdian masyara
    katHormat Tekniikkk,Tabek..Utoh Ieh

    BalasHapus
  2. Permisi.. numpang nnyak. Saya sedang melakukan penelitian skripsi. Saya butuh data" terkait pasar kuala simpang saya harus menjumpai pihak siapa ya?8

    BalasHapus