Jumat, 15 Maret 2013

JANJI JUTA JATI JITU


Janji Juta Jati, Jitu

razuardi ibrahim di kebun jati percontohan, 2009 
Di tahun 1999, aku membeli 50 batang bibit jati emas dari seorang kawan yang juga membuka usaha di bidang itu.  Promosinya terhadap masa depan ekonomi dari kayu kualitas tinggi itu cukup mengagumkan. Katanya waktu itu, dalam 15 batang yang kita tanam, dalam waktu tujuh tahun kita dapat menunaikan ibadah hajji yang waktu itu ongkosnya sekitar 20-an juta per-orang. Diperlihatkannya juga perhitungan investasi dan penjualan komoditas jati itu. Memang cukup meyakinkan bagi para pembaca, apalagi aku yang awam dalam hal ini. Tanpa berharap banyak dari apa yang diceritakan teman itu, aku beli juga dengan harga 18 ribu rupiah per bibit seukuran tinggi 20 cm yang disemai dalam polybag. Setelah dia melihat lokasi tanam di dekat rumahku di jalan Line Pipa, Desa Padang Sakti, Lhoksewmawe, dia meyakini tempat ini sangat cocok untuk tanaman jati. “Karena tanah ini banyak mengandung kapur,” kata temanku itu. Lalu aku meminta tolong Tgk Tarmizi yang tinggal di kebun abang iparku itu untuk menanam bibit jati yang baru kubeli dan masih segar.
jati yang dipanen, 2013 
Kami menanam semua jati tersebut di pertengahan tahun 1999, setelah membersihkan lahan itu terlebih dahulu. Hampir setiap hari aku dan Tgk Tarmizi datang ke kebun untuk melihat-lihat jika ada ternak besar datang memporak-porandakan tanaman jati tersebut. Pertumbuhannnya cukup lumayan, terlihat daunnya lebar dan hijau kelam. Setiap ada cabang yang tumbuh, kami potong sesuai anjuran penanaman, agar pertumbuhan meninggi dan tidak bercabang-cabang. Pada tahun 2002 aku pindah ke komplek PT Arun Batuphat, karena aku berangkat ke pendidikan Diklatpim II di Jakarta, selama tiap kurang lebih 2,5 bulan.  

Pada tahun 2009, kira-kira usia tanaman sudah mencapai 10 tahun, aku pergi ke kebun tersebut untuk mengevaluasi tingkat pertumbuhannya. Dari evaluasi yang aku lakukan, batang jati yang hidup hanya 48 batang dan mati 2 batang. Diameter batang terbesar hanya terdiri dari 2 batang, yakni berdiameter kurang lebih 30 cm. Batang yang berdiameter 10 cm, juga tidak dominan yakni 2 batang saja. Selebihnya 44 batang lagi, diameternya berkisar antara 15 hingga 20 cm saja dan tingginya terbatas pada 5,5 meter. Semua batang jati itu kutebang pada bulan Juni 2012 dengan usia 13 tahun.  Ujicoba ini memberi pengetahuan tambahan bagiku, bahwa tidak serta merta promosi ekonomi menjanjikan mendekati harapan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar