Bupati Aceh Utara 1993-1998, Karimuddin Hasybullah |
Jembatan Teupin
Gapeuh
Tahun 1994 merupakan tahun kedua kepemimpinan Pak
Karim (Karimuddin Hasybullah) sebagai Bupati Aceh Utara. Pada tahun itu suatu
jembatan rangka baja dibagun di pesisir Kecamatan Tanah pasir dan Sampoinit,
aceh Utara, tepatnya di muara Krueng Keureutoe. Lokasi jembatan itu populer
disebut Teupin Gapeuh, yang penyeberangan antar dua pesisir kecamatan itu
dengan menggunakan rakit. Penggunaan rakit di tempat itu sudah berjalan sejak lama
karena alur sungai Krueng Keureutoe dimanfaatkan oleh perusahaan Mobil Oil
untuk mengangkut barang ke Pelabuhan Landing. Tidak mustahil, pembangunan
jembatan itu terhambat oleh kepentingan lalu lintas barang perusahaan asing
tersebut.
Suatu kali, pertengahan tahun 1993, Pak karim
mengunjungi Teupin Gapeuh sambil naik rakit untuk menyeberang. Masyarakat di
situ bercerita bahwa sering terjadi kecelakaan terhadap murid-murid sekolah
dasar saat menyeberang. Merespon hal
ini, Pak Karim memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk membangun jembatan di
tempat itu.
Bupati Karimuddin Hasybullah di atas rakit Teupin Gapeuh, 1993 |
Melalui program Inpres Peningkatan Jalan Kabupaten
(IPJK), pembangunan jembatan Teupin Gapeuh diusulkan dengan rangka baja
Australia, panjang bentang 115 meter, lebar 9 meter. Pelaksana pembangunan
jembatan itu yakni H Saifannur. Banyak rintangan dalam membangun jembatan itu,
di antaranya lapisan lumpur yang dalam hingga 40 meter dan air pasang yang
datang setiap sore. Pada saat pemancangan pondasi tiang, kerap aku menginap di
lokasi mengingat jika tidak diselesaikan pemancangan per tiang hingga tuntas,
bisa-bisa tiang pancang tenggelam akibat berat sendiri.
Pembangunan jembatan itu cukup santer kala itu,
mengingat belum pernah perusahaan lokal yang pernah membangun jembatan sebesar
itu. Pak Karim intens mengawasi pelaksanaannya dan aku selaku pemimpin proyek pembangunannya sering
diancam dengan kepalan tinju jika jemabtan itu gagal dan tak dapat diresmikan
pada waktu yang ditentukan. Dalam dua
tahun, lokasi itu bebas dari rakit dan kendaraan besar dan kecil memilih
melewati jembatan itu di pesisir pantai. Meskipun demikian, jembatan itu baru
diresmikan pada tanggal 5 Mei 1997 menunggu para pejabat propinsi dapat hadir
sebanyak mungkin.
Penguntingan pita dalam peresmian Jembatan Teupin
Gapeuh dilakukan oleh Nyonya Gubernur Aceh, Mariana Syamsuddin Mahmud. Para
petinggi propinsi yang hadir pada saat itu, yakni Gubernur Aceh Syamsuddin
Mahmud, Wagub Aceh T Djohan, Kanwil Departemen PU Aberor Dachwan, serta seluruh
kepala dinas propinsi.
Pada saat Pak Karim tidak lagi memimpin Kabupaten
Aceh Utara, banyak suara sumbang terhadap jembatan Teupin Gapeuh ini. “Terlalu
besar, kurang manfaat,” komentar yang dilontar beberapa orang kepada saya. Hari
ini jembatan itu masih setia melayani arus lalu lintas masyarakat pesisir Aceh
Utara. Semoga ketulusan Pak Karim dalam
menagplikasikan kebutuhan rakyat ini menjadi amal yang berkelanjutan, amiin.
Bupati Karimuddin Hasybullah memberi wejangan kepadaku di jembatan Teupin gapeuh, Razuardi Ibrahim, 1995 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar