Musim Pilkada 2007
Deklarasi, 25 Pebruari 2007 |
Pilkada tahun 2007 merupakan pilkada ke-dua di
Bireuen, namun berbeda dari pilkada pertama tahun 2002. Tahun 2002 pemilihan
kepala daerah dilakukan dengan pemungutan suara melalui legislatif, sementara
pada tahun 2007 melalui pemungutan suara rakyat. Pada pilkada tahun 2007, aku
tampil mendampingi H Subarni A Gani sebagai calon wakil bupati. Aku tidak tahu sejauh mana proses yang
dilakukan para senior Bireuen sehingga aku disandingkan dengan Bang Subar,
panggilan akrab sosok H Subarni A Gani yang diposisikan sebagai calon bupati. Bang
Subar berujar kepadaku, “Razuardi tidak usah memikirkan dana,” katanya. Namun
beliau meminta aku menghitung besaran dana yang dibutuhkan hingga hari
pemungutan suara. Besaran itu kuhitung selekas mungkin dan kuserahkan pada
suatu sore bulan Januari 2007 bersama Ayah Ilyas Yusuf, kerabatku di Desa
Geulanggang Teungoh, Bireuen. Jumlahnya berkisar Rp. 444 juta, suatu angka yang
cukup minim dalam ukuran sebuah pesta demokrasi.
Sebenarnya aku susah sekali memenuhi hasrat ikut
pilkada waktu itu karena bisik-bisik yang kudengar dari kerabat dekat Bang
Subar, banyak sosok-sosok pelaku politik di Bireuen yang mengirim utusan untuk
melakukan pendekatan agar ditunjuk sebagai pendamping sebagai calon wakil
bupati. Aku selalu berkonsultasi dengan
Ayah Ilyas tentang hal itu dan Ayah selalu berujar, “pak Raju harus mau karena
tidak sembarang orang yang mau dipilih Haji Subar,” katanya. Aku meyakini apa
yang disampaikan Ayah Ilyas karena sosok ini kukenal tulus dalam berpendapat.
Tanggal 25 Pebruari 2007, pasangan kami melakukan
deklarasi di halaman kediaman Bang Subar di Jalan Gayo Bireuen. Lumayan banyak undangan
yang hadir ke tempat itu dari seluruh kecamatan dalam wilayah kabupaten
Bireuen. Karena pasangan kami maju melalui jalur perseorangan maka kami
berkewajiban mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) dalam jumlah tertentu.
Namun demikian, KTP yang disumbangkan para simpatisan jauh lebih besar dari
yang disyaratkan, yakni 38 ribu lembar. Pasangan kami mendapat nomor 1 sebagai
peserta pilkada, dalam penarikan undian di ruang sidang DPRK Bireuen. Dalam
pemungutan suara 25 Juni 2007, kami hanya mendulang suara sebesar 40 ribu. Kondisi
ini jauh dari perolehan suara pasangan
Nurdin-Busmadar, pasangan nomor 4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar