Tradisi Pemberdayaan Economi Warisan Teuku (Ampon) Chik Peusangan
Sekurang-kurangnya ada 3 tradisi pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang kerap
diceritakan sebagian masyarakat Peusangan dan diakui telah cukup membantu
pertumbuhan ekonomi kawasan seperti disaksikan hingga hari ini.
-->
Telah
mentradisi, masyarakat Peusangan membangun pertokoan dirasakan sedikit berbeda
dengan khalayak lain di seputaran Kabupaten Bireuen. Mereka
menjarakkan garis sepadan pertokoan itu
dari tepi jalan raya. Tujuan perlakuan ini tak lain hanyalah untuk memudahkan
pesinggah berlama-lama di kota kecil itu. Banyak pendapat tentang perlakuan
ini, namun kebiasaan ini tidak dapat dipisahkan dari sejarah penguasa peusangan
masa silam, tatkala Ampon Chik Peusangan memimpin wilayah itu. Hampir tak
terbantahkan bahwa konsep meramaikan pasar yang dilakukan pemimpin itu masih
ditaati masyarakat hingga saat ini.
Tradisi
mengadakan hari meugang selama dua hari menjelang puasa, pada lebaran puasa dan haji dapat disaksikan
hingga hari ini. Tujuan diadakannya meugang pertama yaitu dua hari sebelum hari
raya atau puasa, adalah untuk memberi kesempatan bagi masyarakat pesisir
Peusangan seperti kawasan Jangka memasarkan produk mereka. Hingga saat ini pada
meugang pertama (meugang chek) terlihat masyarakat petambak menjajakan ikan
bandeng hasil usaha tambak mereka. Dengan demikian masyarakat
pesisir juga menikmati penghasilan di hari itu.
Selanjutnya masyarakat tidak diperbolehkan masuk ke wilayah
hari pekan, jika tidak membawa barang dagangan dari kampung masing-masing. Tradisi
ini menjadikan masyarakat Peusangan yang mengunjungi hari pekan, yaitu hari
Kamis hingga sekarang, tidak hanya menghabiskan uang mereka pada hari keramaian
itu. Tetapi menjajakan juga hasil produksi mereka apapun bentuknya. Upaya ini
cukup potensi untuk membangun masyarakat Peusangan ke arah produktif.
Menanam pekarangan yang masih kosong dengan buah-buahan
yang sesuai. Keputusan ini diterapkan Ampon Chik Peusangan untuk menciptakan
nilai tambah dari lahan-lahan masyarakat. Banyak masyarakat mengakui bahwa
banyaknya buah-buahan dari kebun masyarakat di Matang Geulumpang Dua merupakan
produk tanaman tua yang ditanam masa kepemimpinan Ampon Chik tersebut.
Demikian kisah kebijakan ekonomi masyarakat versi Ampon
Chik Peusangan yang nyata dan membangun tradisi masyarakat dalam beraktivitas
memenuhi tuntutan ekonomi.(raz)
Matang Geulumpang Dua, ibukota Kecamatan Peusangan, 2008 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar