Seuramoe Bireuen saat pembuatan, 2004 |
Seuramoe Bireuen saat pembuatan, 2004 |
SEURAMO BIREUEN
Stand PKA bireuen di Taman Ratu Safiatuddin, dibuat pada tahun 2004. Kala itu saya, Razuardi Ibrahim masih menjabat Kepala Dinas Perindagkop. Biaya yang tersedia untuk bangunan stand berkisar Rp 261 juta saja. Namun stand harus jadi sesuai kemampuan belanja. Bukan alasan, minim dana menjadi hambatan untuk tampil di event budaya itu. Konsep rumah Aceh ini adalah rumoh santeuet, seperti yang terdapat di Pandrah, Bireuen. Beberapa kawan sesama pekerja seni turut membantu yakni Wen Gallery dan Nouval (alm). Rumah ini dibuat lebih tinggi agar di kolongnya bisa dimanfaatkan. Tatkala tsunami, 26 Desember 2004, rumah ini masih kokoh berdiri karena kolongnya yang tinggi tidak menghadang derasnya arus. Banyak pihak mengkritisi tentang rumah ini tanpa mempertimbangkan ragam kendala yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar