1. Ir Zahedi, pria
kelahiran Meukek, 11 Juli 1961 ini diwisuda pada 1987, dengan bidang keahlian Geoteknik.
Aku mengenalnya sebagai sosok yang lugas dan tidak suka hura-hura meskipun suka
bergurau sesama teman. Aku pernah belajar ke rumahnya di kawasan Lamdingin,
Banda Aceh. Penampilannya rada nyentrik,
tanpa peduli dengan orang sekeliling. Ketika plonco, Zahedi pernah memprotes
abang senior sehingga kami semua menanggung risiko hukuman, “rodam.” Suka berdebat merupakan
keseharian Zahedi, untuk mempertahankan argumentasinya. Sejak kuliah aku sering
mendengar komentarnya terhadap prilaku pegawai negeri yang tidak disukainya. Memang
sesuai dengan apa yang dikatakannya, Zahedi bekerja sebagai konsultan
perencanaan dan pengawasan, di pantai barat-selatan Aceh. Sejak dia diwisuda,
aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Zahedi merupakan mahasiswa terbaik
peringkat ke-lima di angkatan 1980.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar