Lukisan
Visi
Lukisan Visi, 1979 |
Aku
menyaksikan lukisan berwawasan visi yang menginformasikan aktivitas perusahaan
ke depan. Lukisan itu buatan tahun 1979 yang tertera di bagian bawah sudut
kanan, dengan nama BUT MR 1979. Aku
pertama kali melihat lukisan yang melekat di dinding rumah sakit PT Arun itu
pada 1981, tatkala aku menjemput sebuah kalkulator pemberian Om Ridwan Mahmud. Lukisan
itu sebelumnya dilekatkan pada ruang resepsionis rumah sakit itu sehingga
terlihat jelas dari jalan dan mampu mengundang perhatian yang melihat. Ukurannya
terlihat dominan menutupi sebagian dari dinding, kira 1 x 3 meter, yang terdiri
dari 2 keping terpisah. Bahan media lukis tersebut bukan dari kanvas, tetapi
dari papan yang diketam rapi dengan permukaan bertekstur.
Lukisan
itu mengesankan dampak hadirnya kilang LNG terhadap peningkatan pelayanan
agama, budaya dan lingkungan. Meskipun dilukis dengan teknik grafis, makna yang
dipersaksikan tidak terlalu sulit untuk dipahami awam. Tidak mustahil, manakala
pertama kali awam melihat lukisan itu, akan terlintas suatu masa gemilang pasca
gas seperti banyak diseminarkan para pakar waktu itu. Memang benar, pada 1995
kalau tidak salah, PT Arun meraih gemilang yang ditandai dengan banyaknya
program bantuan ke desa binaan, penyaluran zakat, hewan kurban, pembangunan
rumah dhuafa, pentas seni budaya, penanaman pohon dan lain sebagainya. Waktu
itu trent kilang itu beroperasi sebanyak 6 unit.
Pada
23 Pebruari 2013, malam, aku melihat lukisan itu berpindah ke ruangan dalam.
Aku mencermati lagi pesan lukisan itu setelah 32 tahun lalu kecermati. Kali ini
lukisan itu tidak dapat bercerita apa-apa selain mengarahkan perhatianku kepada
tangki gas yang memang terlukis hanya 2 buah sejak dulu. Hari ini perusahaan
raksasa ini hanya menunggu masa akhir yang banyak diceritakan berbagai kalangan
tentang masa depannya. Betapa lukisan itu mampu bercerita dalam diam bagi yang
meresapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar