Kamis, 25 Juli 2013

PANTUN TEATERIKAL DUA

Pantun Teaterikal Dua

menanak lele
Dalam Hikayat Asia Tenggara, Raje Nge Desaye,1907 M. Pentas tersusun rapi dengan adegan putri sibuk berbenah, menyapu merapikan bilek penyambutan. Begitupula jambangan, kitab-kitab bacaan yang berserakan di atas meja. Sesekali matanya melihat ke luar jendela, bilamana lah ketiba-an tuan. Tiada lupa ke dapur menanak lauk lele kesukaan untuk hidangan.

Dialog III

Saban pagi lah hamba nak kerja
Susah tempat yang serasa aman
Kalau lah bisa dekat gembira
Tentu lah dapat senangkan badan

Jangan risau tuan kaseh hamba
Pintu rumah terbuka selalu
Tiada penghambat cinta kita
Asal ibni budakku taklah tau

Terima kaseh putri jelita
Hamba tak kuasa pinta dekat
Lihat delik dua mata bola
Menuntut hati kuasa ikat

Janganlah cakap sebelom dekat
Tak tahan hati menahan rindu
Hasrat ingin segera berjabat
Lelah jantung berdebar menunggu

Hamba juga laksana jelita
Meronta dada mendengar cakap
Yang setia nanti sua cinta
Apa mungkin putri hamba dekap

Jangan ucap jika tak mendekat
Cuaca elok di pagi ini
Bila perlu tak usah berjabat
Senangkan hati berdua kini

Benarkah putri suka menanti
Hamba tak tahan nak bersegera
Pinta putri kuatkan berlari

Menuju raga yang bersiaga 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar