Kamis, 11 Juli 2013

TMM DAN TTM

Syarat Melakukan

Untuk melakukan sesuatu, sosok tertentu memerlukan syarat mutlak. Kadangkala syarat mutlak ini terabaikan akibat dorongan keinginan yang tendensius. Penyesalan baru datang kemudian, tatkala persyaratan yang diperlukan terabaikan dan dianggap sepele oleh para pihak yang menentukan sosok itu sebagai pelaku. Dampak kerugian pertama ialah pemborosan waktu yang jika diperlukan dapat dikonversikan dengan besaran finansial.
 
Husaini Muin, Razuardi Ibrahim, Sulaiman daud dan Staf
dalam penyelesaian hutang lampu jalan, Bireuen
awal 2012

Tiga syarat mutlak yang diperlukan, pertama adalah menge-tahu-i apa yang akan dilakukan. Ke-dua, ialah ke-mau-an melakukan dan yang ke-tiga, ke-mampu-an melakukan pekerjaan yang dibebankan kepada sosok itu. Untuk mudahnya, dalam melakukan tugas tertentu diperlukan TMM(tau, mau dan mampu). Berbeda dengan  TTM seperti yang dilantunkan Ratu pada awal tahun 2000-an. Kontribusi TTM juga diperlukan dalam perjalanan penyelesaian soal. Aku sendiri pernah menggunakan emosi ini tatkala menyelesaikan hutang Pemkab Bireuen kepada PLN. Kedua kerabatku, para petinggi PT PLN Aceh mengungkap hal ini akan selesai jika TTM dikedepankan. Begitu, setidak-tidaknya ungkapan Sulaiman Daud, Direktur PLN Aceh, yang juga adik kelasku tatkala di Fakultas Teknik Unsyiah. Nada serupa juga didukung Husaini Muin, Kepala Biro SDM di institusi yang sama, yang juga merupakan abang kelasku di fakultas yang sama pula. Diakui kala itu, kolaborasi TMM dengan TTM mampu membangun persepsi yang sama terhadap cara pembayaran hutang lampu jalan antara Pemkab Bireuen dan PLN.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar