Senin, 22 Juli 2013

RIJAL CEPA

Rijal CEPA
 
Rijal CEPA, 2013
Pada Senin, 1 Juli 2013, aku bertemu Rijal dalam suatu acara pelatihan aparatur di Kuala Simpang, khusus guru dan para medis. Rijal yang lama tak bersua, aku kenal cukup santun dan sabar menghadapi banyak kecaman berikut hujatan masyarakat sewaktu kami sama di Bireuen. Kala itu, Rijal sebagai pekerja ahli di salah satu NGO (bahasa Indonesiannya kira-kira LSM) asal Australia dalam program CEPA (kepanjangannya aku lupa), yang berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat. Waktu itu, tahun 2008, aku menjabat selaku Asisten Ekonomi dan Pembangunan (populer dengan istilah Asisten II) di Setdakab Bireuen. Dalam tim kerja mereka terdapat juga Teungku Nashrullah Bin Ahmed (Tgk Nash), yang kala itu sedang giat-giatnya membangun basis ekonomi lewat lembaga ASD. Di samping Tgk Nash, ada juga beberapa kerabat lain yang memang memiliki kompetensi di bidang pemberdayaan masyarakat. Aku bersama Asnawi, waktu Kepala Kesbangpollinmas Bireuen, dihadirkan untuk mengkritisi strategi pemberdayaan masyarakat hasil kerja mereka. Moderator dalam setiap pertemuan biasanya dilakoni oleh Rijal, karena fasih berbahasa Inggris dan juga cerdas dalam mengakomodir berbagai masukan.


Pada tahap akhir pelaporan, mereka mengundang aku dan Asnawi lagi untuk penyempurnaan laporan akhir kegiatan itu. Mereka menayangkan daftar program yang dihasilkan dari pencermatan, penelitian bahkan analisa akademis dari para pakar. Banyak terjadi dialog keras namun santai dalam diskusi akhir itu, di samping banyak juga canda yang dilakukan Tgk Nash dan kawan-kawan lain.  Pada giliran tertentu, sampailah pembahasan pada suatu judul Program Pemberdayaan Janda. “Wah, apa-apa an ini,” kataku seketika. “Iya, ini hasil analisa yang kita dapati,” kata Rijal dan kawan-kawan lain dari CEPA. “Program ini kan tidak butuh kerja keras dan biaya yang besar, asal mampu menjaga komitmen saja,” kataku menyela disambut diam semua peserta  yang ada dalam ruangan itu. “Ya, ditidak-jandakan saja,” kataku diselingi celotehan dari mereka. Rijal dan Tgk Nash senyum-senyum tipis menjaga suasana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar