Kamis, 03 Januari 2013

BUDAYA PEU THEUN KLOB


Budaya Peutheun Klob

Sejak aku berintegrasi para senior Bireuen rentang waktu 1990 hingga 2001, masih kurasakan kenyamanan dalam kebersamaan prestise.  Komunitas Kota Juang waktu itu sering bersepakat  mengadakan acara bersama baik bersifat seremonial keagamaan seperti maulid nabi, isra’ mi’raj, dan lain sebagainya maupun  pada perhelatan lain seperti nonton bareng, syukuran organisasi dan sebagainya. Kegiatan tersebut tentunya menyerap sejumlah dana yang biasanya menjadi beban bersama bahkan kerabat lain yang dianggap mau menyumbang.

Aku sering datang pada rapat-rapat kecil untuk suatu rencana dadakan atau spontanitas. Biasanya dari duduk-duduk  ngumpul kelompok elite muncul gagasan mengadakan acara. Saat itu juga beberapa rekan dihubungi untuk  datang dan membicarakan rencana pelaksanaan. Lantas teknik sharing danapun terjadi secara spontan dengan membuat daftar penyumbang. Apatuk dan Avid Daud kerap menulis dan memberi sumbangan atas namaku yang kadangkala aku sendiri tidak menetahuinya. Perlakuan ini berjalan sejak lama di kalangan komunitas Bireuen, khususnya para elite yang saling menutupi kekurangan.

Dalam tradisi ini dapat dimaknai bahwa penjagaan nama baik kerabat menjadi utama di Bireuen waktu itu sehingga nama baik seseorang tidak boleh rusak hanya karena ketidakmampuan atau alpa mendukung suatu maksud bersama. Adalagi kejadian menarik, manakala warga Bireuen berurusan dengan pihak berwajib seperti pelanggaran lalu lintas dan lain sebagainya, para warga yang berurusan melaporkan halnya ke Pak Wan (Safwan Razak). Lantas Pak Wan datang menyelesaikan soal itu tanpa mengetahui anak siapa yang bermasalah tersebut.
     
Tradisi serupa itu sudah jarang kutemui. Seakan menjauh dari tradisi Bireuen yang juga berperan dalam suasana keakraban dulu. Tak ada jawaban untuk menggerakkan suasana seperti masa itu. Ada rekan memberi alasan bahwa pupusnya tradisi tersebut merupakan dampak dari telah wafatnya beberapa tokoh Bireuen. Bang Avid juga sering bilang,”Budaya Peutheun Klob” semakin menjauh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar