Minggu, 28 Oktober 2012

FAUZI A GANI

H Fauzi A Gani, 2012
Haji Fauzi A Gani
Nama lengkapnya Haji Fauzi A Gani.  Aku akrab dengannya sejak pemekaran Bireuen 1999. Orangnya tidak pernah menonjolkan diri namun eksis dalam berbagai sumbangan dana untuk kegiatan positif di Bireuen. Pengusaha sektor riil ini kerap menampung rekan sejawat yang lagi diterpa kesulitan, di rumahnya yang lumayan besar di kawasan barat perkotaan Bireuen. Banyak status sosial politik yang disodorkan kepadanya, ditolak karena memang bukan profesinya. Suatu hal yang tak mungkin kulupakan, pada saat Bireuen baru beroperasi sebagai kabupaten, 2000, Fauzi banyak membantu perjalanan para kepala dinas ke luar daerah. Semangat membela rekan-rekannya yang mengalami kesulitan cukup tinggi. Hal ini kerap kucermati di kantor tempat usahanya, yakni banyak sejawat yang diberi bantuan dan solusi mengatasi kesulitan.
Satu lagi prestasi kerjasama yang tidak mungkin aku lupakan bersama Fauzi, tatkala me mbangun jembatan rangka baja Sarah Sirong Kecamatan Juli, Bireuen, tahun 2001. Dalam suasana mencekam, jembatan itu dapat diselesaikannya dalam waktu relatif singkat. Selaku Kepala Dinas Bina Marga, tentu penyelesaian jembatan berbentang 130 meter itu cukup menyenangkan. Bukan karena pujian dari masyarakat di kabupatenku, lebih jauh dari itu, kerabatku di Departemen Kimpraswil yang memberi jembatan gratis itu menuntut laporan pelaksanaan saban waktu.
Dari prospek bisnis, Fauzi tidak memperoleh untung yang besar dengan proyek pembangunan jembatan Sarah Sirong tersebut karena pengeluaran yang relatif besar saat pelaksanaannya. Namun dia bercerita kepadaku di suatu malam di Medan, “jikapun karena jembatan ini saya rugi, tetapi secara kepuasan batin saya untung besar,” katanya. Menurutnya, jarang orang mendapat kesempatan membangun jembatan besar dalam suasana yang tidak menentu, sementara anggaran daerah juga teramat minim. Aku menyebut Fauzi sebagai sosok ketulusan daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar