Rabu, 17 Oktober 2012

POLIGAMI DUA

-->
Poligami nyata

Sekira tahun 1996-an.  Di suatu pom bensin Blang Panyang, Kota Lhokseumawe,  terlihat sepasang peminta-minta. Seorang wanita lusuh paruh baya membimbing seorang pria tuna-netra. Wanita itu tidak menarik untuk diperisteri pria normal, setidak-tidaknya begitu yang terlihat. Sesekali pria itu menghardik wanita penuntun, layaknya menegur seorang isteri. Memang wanita itu isterinya, begitu pengakuan tuna netra itu. Petugas pom bensin itu mengungkap bahwa pria peminta-minta itu punya isteri lain di kampungnya. Tidak tanggung-tanggung dua orang pula. “Kalau dia normal mungkin lebih parah lagi,” kata salah seorang petugas. “iya, dalam kondisi begitu aja dia bisa memperoleh 3 orang isteri,” sambung yang lain.

Sebenarnya tersirat makna di kisah itu, melalui pertanyaan “mengapa para wanita  itu mau mendampingi seorang tuna netra yang peminta-minta pula?”. Ketika pertanyaan itu diajukan ke beberapa orang petugas di pom bensin itu diperoleh beberapa jawaban, yakni :

  1. Karena para wanita itu perlu pendapatan untuk kehidupannya dan meyakini bahwa pria itu mampu memenuhi.
  2. Para wanita itu membutuhkan pelampiasan syahwatnya, sementara pria tuna netra selaku suami tidak dalam posisi memilih paras cantik.

Peristiwa ini alamiah adanya, meskipun boleh dipertanyakan manfaat poligami yang tersaksikan. Atau ada pengembangan alasan lain dari kondisi itu. Jika tidak berlebihan, dapat disaksikan keadilan Tuhan dalam kisah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar