Rabu, 17 Oktober 2012

PEGAWAI TIDAK PRODUKTIF

Pegawai Tidak Produktif

Pada 9 September 2011, sore hari selepas pelantikannku selaku Sekda Bireuen, banyak pegawai menjumpaiku dengan beberapa alasan. Sambil minum kopi pahit kegemaranku, aku bergurau kepada mereka sambil menanyakan tentang kondisi pegawai negeri yang diinfokan tidak produktif. Pertanyaan secara rileks ini penting kurasa untuk mengimbangi laporan mereka kepadaku. Setidak-tidaknya, dari jawaban yang kuterima, ada beberapa sebab pegawai negeri tidak produktif, yakni :

1)      Cenderung tidak adanya petunjuk kerja yang tegas dari pihak atasan. Kondisi ini berpeluang kepada kekhawatiran para bawahan akibat dugaan tidak adanya penanggung jawab dari produk kerja yang dihasilkan.
2)      Kekhawatiran terhadap mutasi yang dapat dilakukan setiap saat oleh pihak atasan karena tidak mengacu pada standar berlaku. Mind-set serupa ini cukup mempengaruhi semangat kerja aparatur yang pada gilirannya bermuara kepada sikap apatisme dan pasrah.
3)      Tidak adanya sanksi yang jelas bagi ketidakmampuan aparatur tertentu.
4)      Fasilitas yang sama antara aparatur cerdas terampil dengan aparatur tidak cerdas  nonproduktif
5)      Pengandalan kronisasi dan premordialisme tanpa pertimbangan keterampilan
6)      Penempatan pejabat tanpa mekanisme baku, seperti kesesuaian disiplin ilmu, senioritas kepangkatan, dan pendidikan penjenjangan struktural  
7)      Mungkin ada lagi yang belum terungkap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar