Minggu, 24 Februari 2013

LUKISAN VISI


Lukisan Visi

Lukisan Visi, 1979
Aku menyaksikan lukisan berwawasan visi yang menginformasikan aktivitas perusahaan ke depan. Lukisan itu buatan tahun 1979 yang tertera di bagian bawah sudut kanan, dengan nama BUT MR 1979.  Aku pertama kali melihat lukisan yang melekat di dinding rumah sakit PT Arun itu pada 1981, tatkala aku menjemput sebuah kalkulator pemberian Om Ridwan Mahmud. Lukisan itu sebelumnya dilekatkan pada ruang resepsionis rumah sakit itu sehingga terlihat jelas dari jalan dan mampu mengundang perhatian yang melihat. Ukurannya terlihat dominan menutupi sebagian dari dinding, kira 1 x 3 meter, yang terdiri dari 2 keping terpisah. Bahan media lukis tersebut bukan dari kanvas, tetapi dari papan yang diketam rapi dengan permukaan bertekstur.

Lukisan itu mengesankan dampak hadirnya kilang LNG terhadap peningkatan pelayanan agama, budaya dan lingkungan. Meskipun dilukis dengan teknik grafis, makna yang dipersaksikan tidak terlalu sulit untuk dipahami awam. Tidak mustahil, manakala pertama kali awam melihat lukisan itu, akan terlintas suatu masa gemilang pasca gas seperti banyak diseminarkan para pakar waktu itu. Memang benar, pada 1995 kalau tidak salah, PT Arun meraih gemilang yang ditandai dengan banyaknya program bantuan ke desa binaan, penyaluran zakat, hewan kurban, pembangunan rumah dhuafa, pentas seni budaya, penanaman pohon dan lain sebagainya. Waktu itu trent kilang itu beroperasi sebanyak 6 unit.

Pada 23 Pebruari 2013, malam, aku melihat lukisan itu berpindah ke ruangan dalam. Aku mencermati lagi pesan lukisan itu setelah 32 tahun lalu kecermati. Kali ini lukisan itu tidak dapat bercerita apa-apa selain mengarahkan perhatianku kepada tangki gas yang memang terlukis hanya 2 buah sejak dulu. Hari ini perusahaan raksasa ini hanya menunggu masa akhir yang banyak diceritakan berbagai kalangan tentang masa depannya. Betapa lukisan itu mampu bercerita dalam diam bagi yang meresapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar