Minggu, 03 Februari 2013

SENIMAN T FAISAL

T Faisal, 2004
Namanya T Faisal, SSn, pria kelahiran Lhokseumawe 1965, kalau tidak silap. Namun aku memanggilnya Ipon. Dia sarjana seni lepasan ASRI Jogyakarta. Aku akrab dengannya pada tahun 1983, tatkala Pak Karim jadi Bupati Aceh Utara. Dia sering juga ke Pendopo karena masih keluarga Pak Karim. Sepulangnya dari Jogya, Ipon butuh pelampiasan khayalan untuk curhat konsep seni yang ada di pemikirannya. Banyak yang kami ceritakan tentang bagaimana layaknya seniman diberi ruang oleh sistem kepemerintahan, agar dapat hidup layak dalam berkarya. Aku melihat Ipon sebagai sosok yang ta'at dalam mencari nafkah. Pada tahun 1998, ia mendirikan konsultan yang ia namakan sebagai PT Qaf-16. "Nama itu berasal dari Qur'an bang," katanya, sambil menjelaskan bahwa dalam Surat Qaf, ayat 16, Allah berpesan,"Dia lebih dekat dari urat leher kita," lanjutnya. Di samping itu, Ipon juga merupakan sosok yang tidak mudah terpengaruh dengan kondisi yang tidak semestinya dari kebanyakan orang-orang dalam mencari pekerjaan. "Kalau rejeki itu memang untuk kita, pasti untuk kita. Tidak perlu sikut-sikutan," katanya mengingatkan. Ipon pernah ikut dalam Pemilukada Walikota Lhokseumawe tahun 2012, berpasangan dengan T Sofyansyah, tapi kalah. Dia sosok tak mudah larut dengan keadaan namun yakin terhadap masa depannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar